Daftar Isi
Benbi
Ini kisah tentang Benbi,
lelaki klimis dengan karir cemerlang dan serangkaian hobi yang tidak hanya membawanya pada kesenangan batin, tapi juga sanggup mengisi pundi-pundi rupiah di rekeningnya.
Bagi Benbi, hidup itu harus dinikmati.
Totalitas berkarir dan bersenang-senang adalah cara terbaik untuk menghabiskan setiap detik anugerah kehidupan yang ia miliki.
Terbukti, setiap tempat telah khatam ia jelajahi.
Sebut saja, kota dan negara mana yang belum pernah dikunjungi Benbi.
Entah untuk perjalanan bisnis atau sekedar untuk menyalurkan hobi melancongnya dari satu tempat ke tempat lain.
Sendiri atau bersama teman, tidak ada bedanya untuk Benbi, selama ia bisa menjelajahi setiap destinasi dengan maksimal.
Traveling hanyalah 1 dari sekian banyak hobi yang ia gemari.
Motto hidupnya adalah:
Selagi masih sanggup, berjalanlah terus sejauh tempat yang bisa membawamu menikmati dunia tanpa batas.
Hidup menetap dengan rutinitas yang sama dan dengan orang-orang yang itu-itu saja, bukanlah pilihan hidup Benbi.
Jadi nggak ada tuh istilah, Membangun kehidupan yang Sakinah, Mawaddah wa Rohmah, dalam kamus hidup Benbi. Family Man bukanlah goal hidup yang ingin dijalaninya.
Satu hal yang selalu diagung-agungkan Benbi adalah:
Selagi masih bisa terbang bebas, kenapa harus rela melepaskan sayap dan memilih hidup dalam sangkar emas.
Lelaki dan Permainan
Arti Keluarga
Hidup bersama dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai, mengajarkan dan mengingatkan lelaki tentang apa arti ‘rumah’, setelah sekian lama bermain dan berpetualang mengarungi kehidupan.
Karena jauh di lubuk hatinya, ia meyakini, sehebat-hebatnya petualangan dan sekencang-kencangnya adrenalin berpacu dan menggeliat, pada akhirnya yang ia butuhkan adalah ketenangan dan ketentraman jiwa, mengisi kekosongan yang hadir setelah sekian lama larut dalam setiap permainan.
Sehebat-hebatnya lelaki, adalah mereka-mereka yang rela melakukan semua hal dan berusaha keras untuk membahagiakan orang-orang terkasihnya.
Family Man, lelaki hebat yang terlahir untuk mewujudkan senyum dan mengganti keluh kesah di hati sekelilingnya.
Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Bagi lelaki, menikah adalah perkara besar. Bukan hanya tentang tanggung jawab pernafkahan untuk anak dan istri, tetapi juga karena dengan menikah, apa saja yang sebelumnya terbiasa dilakukan dengan bebas tanpa intervensi dari siapapun, kini harus siap ia relakan.
Yang tadinya bisa jor-joran keluar uang ratusan juta rupiah untuk modif mobil kesayangan atau menambah koleksi hewan peliharaan, setelah menikah harus selalu berbagi pendapat dan berdamai dengan keengganan pasangan, baik untuk urusan yang receh-receh sampai yang menguras isi dompet.
Namanya juga hobi, kalau sudah keenakan, bisa bikin lupa diri. Hanya tanggung jawab dan empati yang bisa mengembalikan kewarasan dan menjaga dompet tetap stabil.
Antara Pacaran dan Pernikahan, Dipisahkan oleh Akad
Syukur Alhamdulillah, di dalam setiap pernikahan dibekali dengan hak dan kewajiban yang mengikatnya.
Mitsaqan Ghaliza, Perjanjian yang sangat kokoh.
Ada amanah yang harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
Bukan seperti pacaran yang hanya diisi dengan senang-senang tanpa beban, tanpa batasan dan tanggung jawab.
Mungkin itu sebabnya, hanya lelaki dan wanita yang memahami arti dari tanggung jawablah yang bisa melanggengkan pernikahannya sampai kakek-nenek.
Karena cinta saja, nggak akan pernah cukup.
Family Man
Bagi seorang wanita, adalah suatu keberuntungan yang besar jika bisa hidup bersama dengan lelaki yang menyadari arti penting keluarga bagi dirinya.
Lelaki yang tau, kapan saatnya pulang dan membersamai orang-orang terkasihnya.
Lelaki yang mengerti,
Jika untuk kembali pulang,
Tidak perlu sampai menunggu istri meng-iba dan berkata:
“Pulang, Mas.”
3 thoughts on “Family Man: Lelaki yang Mengerti, Kapan Saatnya Pulang”