
Daftar Isi
Adakah Sekolah Terbaik dan Sempurna?
Memasuki tahun ajaran baru musim sekolah, hal terbesar apa kiranya yang menjadi pertimbangan Anda dan Pasangan untuk memasukkan anak-anak ke sekolah barunya? Berbagai pertanyaan tentunya ada di benak Ayah dan Bunda.
Sekolah seperti apa yang harus dipilih? Kapan saat tepat melakukan survey dan menyekolahkan Anak? Dan hal-hal lainnya yang cukup membingungkan, terutama jika terkait dengan kurikulum dan kebijakan sekolah.
Apa saja yang perlu dicermati sebagai tips memilih sekolah Anak ?
Tips Memilih Sekolah Anak
Sebelum memilih sekolah Anak, ada 1 hal mendasar yang perlu ditekankan pertama kali oleh Kedua Orangtua. Baik Ayah maupun Bunda, harus sama-sama memahami, jika tidak ada sekolah yang sempurna, bahkan jika Anda sendiri yang mendirikan sekolahnya, sampai kapan pun tidak akan pernah menjadi sekolah yang sempurna (akan selalu ada saja kekurangan di sana-sini).
Sebagai langkah awal, sebelum memutuskan sekolah terbaik untuk si kecil, Ayah dan Bunda bisa berdiskusi bersama untuk menentukan ke mana arah perkembangan buah hati ke depannya. Apa sebenarnya yang sama-sama ingin diberikan kepada si Kecil untuk bekal masa depannya kelak.
Sebagai orangtua, Kita tetap memiliki andil utama untuk memberikan pendidikan terbaik bagi buah hati tercinta. Namun demikian, Ikut andil bukan berarti harus memaksakan pilihan orangtua kepada anak ya Bun 😊. Berbagai hal berikut dapat dijadikan pertimbangan awal sekaligus tips memilih sekolah Anak .
Setiap Anak Berbeda
Bila sepertiga waktu si Kecil sudah dihabiskan untuk beristirahat di rumah, maka Sekolah dapat dikatakan sebagai tempat bagi si Kecil menghabiskan sebagian besar waktunya, apalagi untuk Anak-anak yang bersekolah sampai menjelang sore dan petang. Pergi pulang ikut terjebak macet, dan setelah waktu sekolah selesai masih disibukkan dengan rutinitas tambahan yang menguras energi.
Agar pengalaman belajar si Kecil berjalan maksimal, menyenangkan dan selalu dirindukan, pemilihan sekolah sebaiknya tetap melihat dan memprioritaskan pada Apa dan Bagaimana sebenarnya yang menjadi kebutuhan dan potensi si Kecil.

Tentunya dalam hal ini, setiap Anak memiliki keunikan karakter masing-masing dan tidaklah bijak bagi Kita sebagai Orangtua untuk menjadikan Anak lain sebagai acuan. Tidak masalah jika menjadikan perkembangan Anak-anak lain sebagai referensi awal, namun tidak perlu sampai dijadikan sebagai tolak ukur, apalagi bila sampai membanding-bandingkan dengan si kecil.
Kita saja sebagai Orang dewasa sangat tidak nyaman bila dibandingkan dengan orang lain, apalagi dengan Anak-anak yang belum mengerti sepenuhnya tentang baik dan salah. Setiap Anak diciptakan berbeda. Jangankan dengan Anak tetangga, antara Kakak dan Adik saja berbeda jauh, apalagi dengan anak-anak yang berbeda pengasuhannya. So, Stop menuntut anak-anak untuk bisa melakukan hal yang sama dengan anak-anak lainnya.
Belum lagi dalam masalah perkembangan dan cara belajar buah hati Kita. Dalam hubungan persaudaraan, seringkali Kita temui perbedaan yang sangat signifikan antara gaya belajar dan daya tangkap kedua Kakak beradik.
Mungkin saja di satu sisi akan ditemui karakter si Kakak yang demikian hobi belajar dan sanggup menghafal berlembar-lembar halaman ayat dalam 1 hari.
Sangat bertolak belakang dengan si Adik, yang setiap kali disuruh belajar, ada saja excusenya, entah dengan:
“Laper, Bun, mau makan dulu,”
“Ngantuk, Bun,”
atau bahkan sambil menangis guling-guling disuruh menghafal Qur’an atau pelajaran lainnya.
Lain lagi halnya dengan anak yang hobinya muter-muter berkeliling di dalam dan luar rumah, termasuk saat menerima pelajaran (dengan tipe anak seperti ini, mungkin Bunda perlu melihat juga referensi model sekolah alam, yang bisa memberikan akses ruang dan gerak lebih tak terbatas untuk anak-anak).
Dengan karakter anak yang berbeda-beda, Ayah dan Bunda bisa melihat kebutuhan masing-masing anak seperti apa, jangan sampai sekolah menjadi lingkaran stress yang tak berujung dan tak sanggup mereka lalui.
Orangtua dan Sekolah adalah Mitra
Dan sebaik serta sesempurna apa pun sekolah yang Kita pilih untuk buah hati tercinta, poin terbesarnya, tetap berakar dari keluarga dan lingkungan terdekatnya. Rumah dan Sekolah idealnya adalah partner yang bekerja bersama dan beriringan untuk membentuk kepribadian dan kematangan diri setiap Anak.
Betapa pun baik dan berkelasnya penanaman pendidikan dari Sekolah, tetap tidak akan maksimal bila tidak ada sinergi dengan pembiasaan dan pendidikan yang ditanamkan di rumah.

Di sekolah diajarkan berkata baik dan sopan, begitu di rumah ada saja pertengkaran antar orang dewasa dengan kalimat tak pantas yang seringkali harus didengarkan si Kecil.
Di sekolah diajarkan beribadah sebaik-baiknya, begitu di rumah diharuskan melihat Orangtua yang mengabaikan setiap kewajibannya sebagai umat yang baik.
Jika setiap Orangtua memahami betapa sinergi antara pembiasaan di rumah dan di sekolah akan sangat berpengaruh terhadap karakter Anak, insyaAllah akan lebih mudah untuk Anak-anak Kita menjalani tumbuh kembangnya tanpa adanya dualisme prinsip dan pola asuh yang harus dipegangnya.
Jika kesemua tips memilih sekolah Anak di atas sudah dikomunikasikan bersama dengan pasangan ataupun keluarga besar, maka langkah selanjutnya jelas tidak kalah pentingnya, proses hunting dan memilih sekolah terbaik untuk buah hati tercinta.
Selamat Berburu Sekolah Terbaik Bun ^_^.
2 thoughts on “Tips Memilih Sekolah Anak (Part 1)”